Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman

Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman di Pacitan merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang memiliki banyak potensi wisata alam seperti halnya Pantai dan Goa. Selain wisata alam adapula wisata sejarah yang cukup menarik untuk Anda kunjungi bila berada di kota Pacitan yaitu Wisata Sejarah Monumen Panglima Besar jendral Sudirman. Monumen jendral Sudirman merupakan salah satu tempat wisata sejarah yang ada di Kabupaten Pacitan. Monumen ini di bangun untuk mengenang dan menjadi saksi perjuanagn melawan penjajah Belanda jaman dahulu.

Di Kawasan Kompleks monumen ini Anda juga bisa menyaksikan beberapa relief yang menggambarkan perjalan hidup dan perjuangan Panglima besar jendral Sudirman. Pada relief ini menceritakan sekilas kehidupan beliau mulai dari sekolah, mengaji, memimpin gerilya dan sampai meninggal terceritakan dalan relief yang terbuat dari perunggu tersebut.

Saat berkunjung ke Monumen Jendral Sudirman, Anda akan melewati 8 gerbang yang artinya pada tahun 1948-1949 memiliki 8 Provinsi. Pada masing-masing gerbang ini tertulis kata-kata motivasi yang pernah di ucapkan oleh sang Jendral Sudirman salah satunya berbunyi “Bersatu, berjuang bersama, jangan bertengkar “. Karena patung Panglima jendral Sudirman terletak di atas bukit untuk mencapainya Anda diharuskan untuk melewati tiga jalur yang berundak, dengan jumlah anak tangga setiap jalurnya yaitu 45, 8 dan 17. Jumlah tersebut merupakan cerminan dari tanggal, bulan dan Tahun kemerdekaan Republik Indonesia yaitu 17-8-1945.

Anda bisa menggunakan 3 Rute untuk menuju ke monumen ini antara lain melalui jalur Ponorogo, Wonogiri dan Pacitan. Bila Anda melalui jalur Pacitan Anda akan melewati jalur yang berkelok khas daerah peggunungan Pacitan dengan jarak tempuh sekitar 34 km dari pusat kota Pacitan. Rute ke Monumen jendral Sudirman ini bila dari pacitan silahakan ambil jalur menuju ke Kecamatan Arjosari, tepatnya di sebelah pasar Arjosari silahkan Ambil jalur kiri kemudian ikuti jalur utama menuju ke Pakis Baru nawangan.

AWAL SEJARAH PEMBANGUNAN MONUMEN JENDRAL SUDIRMAN PAKIS BARU NAWANGAN PACITAN

Monumen jendral Sudirman Pacitan
Panglima Besar Jend Sudirman

Kala itu saat dimana Almarhum Roto Suwarno termenung di salah satu ruangan kerjanya di Gedung Sekretariat Negara RI, sepertinya beliau teringat akan segala macam persoalan yang ada di kampung halamanya yang sangat di Cintai. dalam hati dan pikiranya teringat bahwa di desa itulah aku bertemu dan kenal dengan Panglima Besar Jendral Sudirman sapai akhirnya beliau (Alm) di tarik menjadi salah seorang Pengawal pa’Diman sang pemimpin Perang Gerilya dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik kita ini! Tergeraklah hatinya untuk mewujudkan “sesuatu” sebagai sembah baktinya terhadap Panglima Besar Jendral Sudirman yang menurutnya sangat berjasa besar dalam kehidupan pribadi & keluarga hingga dapat merasakan nikmatnya hidup di Kota besar. Dengan perjalanan hidup yang tidak mudah di dapatnya hingga mencapai titik/puncak karir yang di capainya.

Adapun Almarhum Semasa hidupnya sebagai Penggerak & Pelopor Pembangunan Masyarakat desa Pakis dan sekitarnya.

Sumbangsih Almarhum semasa hidup kepada Masyarakat desa Pakis, Nawangan khususnya & kab Pacitan pada umumny sebagaiberikut :

Merintis & Menggerakan Pmbangunan Jalan antara kecamatan Purwantoro desa Pakis kecamatan Nawangan menuju kabupaten Pacitan.
Menggerakan Penghijauan Produktif Hutan dan Kebun Rakyat di berbagai desa yang mencakup areal lebih dari 1.000 Hari.
Membangun Sarana Pendidikan untuk Masyarakat dengan membangun SMP & SMA Negeri di desa Pakis
Merintis Pendirian dan Pembangunan Puskesmas di desa Pakis
Merintis Listrik Masuk Desa di Pakis dan sekitar s/d kecamatan Nawangan
Membuat Cek Dam/Bendungan sebagai Irigasi Pertanian Masyarakat desa Pakis
Membangun sarana Ibadah seperti Masjid & Mushola di desa Pakis
Merintis & Membangun Balai Desa sebagai salah satu sarana kebutuhan Masyarakat di desa Pakis (kabarnya ini Balai Desa Terbesar di Asia Tenggara)
Membangun Pasar Tradisional di desa Pakis
Membangun Sarana Peristirahatan atau Gedung Serba Guna untuk para Pejabat yang berkunjung ke desa Pakis
Melestarikan & Memugar Rumah Ex Markas Gerilya Panglima Besar Sudirman di dukuh Sobo Pakis Baru
Membangun Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman diatas lahan seluas +/- 10 Ha dengan luas Bangunan Monumen & Lapangan Upacaranya seluas 15.000 meter.
“Senajan sedina ana lindhu kaping pitu, Tetepa oleh mu gondhelan wathon”. YANG MAKNANYA “Meskipun satu hari terjadi tujuh kali gempa, Tetaplah memegang teguh pada prinsip yang kita pegang”.

AWAL PERJALANAN PEMBANGUNAN MONUMEN

Setelah Lokasi Monumen di tentukan, maka Almarhum segera menggerakan Masyarakat desa Pakis dan sekitarnya untuk ikut berperan serta dalam melaksanakan Pembangunan Monumen dengan tujuan Almarhum agar Rakyat desa mendapat lapangan Pekerjaan sebagai buruhnya. Dan itu alasan mengapa saat itu Almarhum tidak menggunakan alat-alat berat untuk pekerjaan besar tesebut? Sungguh Mulia-nya Hati Almarhum.

0 Response to "Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman"

Post a Comment